Siapa sich yang tidak mau hidup sehat? Sebenarnya, dalam beberapa tahun terakhir ini sudah banyak informasi dan kesalahan informasi tentang kesehatan kita. Seperti "makanan bebas gula supaya panjang umur", "coklat membikin jerawat", dan "jagung yang membuat tubuh menjadi gemuk ". Semua informasi itu terdengar meyakinkan dan banyak yang percaya meskipun tanpa adanya banyak bukti.
Di balik sebagian besar mitos makanan dan gizi, mungkin ada beberapa informasi yang benar. Jadi, mari kita pisahkan informasi yang salah dan dapatkan informasi sebenarnya yang bisa membantu kesehatan.
1. Mengganti gula pasir dengan madu dalam Memasak
Beralih ke madu dari gula pasir merupakan kebiasaan umum bagi orang yang berusaha memperbaiki kesehatannya. Pastinya madu mengandung vitamin, mineral, probiotik, enzim, antioksidan dan beberapa asam amino. Sekarang nutrisi ini tersedia bagi kita saat kita mengkonsumsi madu dalam keadaan mentah.
Pada dasarnya, panas denatures enzim dan akibatnya banyak nilai obat madu yang hancur. Selanjutnya, sains memastikan bahwa memanaskan atau memasak madu sampai 118o F / 48o C atau di atasnya dapat mengakibatkan perubahan kimiawi yang negatif yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Jadi berhentilah memasak dengan madu. Alternatif untuk itu bisa berupa gula aren atau gula organik.
2. Makanan bebas lemak
Mengambil lemak dari makanan membuatnya terasa seperti kardus. Jadi, perusahaan makanan menggantinya dengan minyak nabati olahan, gula, karbohidrat olahan dan pemanis buatan. Bahan ini cenderung membuat Anda lebih gemuk daripada lemak itu sendiri. Selain itu, jangan tergoda oleh 100 kalori yang ada dalan saran penyajian kesehatan tersebut. Periksa jumlah ukuran porsi karena seringkali penyajiannya jauh lebih kecil daripada jumlah yang sebenarnya akan Anda makan.
3. Sarapan Sereal yang Semua Sehat
Sebagian besar sereal sarat dengan gula dan karbohidrat olahan. Sereal diproses dan diproduksi melalui ekstrusi, menggunakan proses suhu tinggi untuk membentuk sereal. Masalahnya adalah produsen makanan n seseorang yang ahli dalam pemasaran, sehingga membuat kita percaya semua yang mereka katakan. Makanan olahan menyebabkan bahaya bagi kesehatan kita, selanjutnya menambah obesitas dan penyakit terkait makanan lainnya.
4. Membuang Kuning Telur
Kuning telur Ini kaya akan vitamin A, D, E, K, B12 dan mengandung berbagai nutrisi penting. American Journal of Clinical Nutrition telah mengumpulkan temuan dari 21 penelitian berbeda yang menyatakan bahwa "Lemak Jenuh" dan "Diet Kolesterol" tidak terkait dengan penyakit jantung koroner dan stroke. Sebenarnya, Vitamin B, khususnya Riboflavin, hadir dalam kuning telur telah diketahui menurunkan kadar kolesterol sedangkan Lecithin di dalam telur mencegah banyak kolesterol agar tidak terserap di dalam saluran pencernaan Anda.
5. Menghitung Kalori adalah suatu keharusan
Menghitung kalori, menurut pendapat saya, sudah ketinggalan zaman dan tidak berhasil. Mengonsumsi 500 kalori jamu olahan dan 500 kalori makanan nabati tidak memiliki dampak yang sama terhadap tubuh. Sebagai gantinya, pilih makanan segar dalam keadaan alami sebanyak mungkin. Perhatikan dan dengarkan tubuh Anda, yang berkali-kali memberi tahu Anda berapa banyak kebutuhannya, jadi kita tidak perlu repot - repot menghitungnya.
Setiap hari kita memilih apa yang harus dibeli dan apa yang harus dimakan. Sikap kita terhadap apa yang sehat berasal dari sumber yang dipertanyakan dengan agenda yang saling bertentangan. Jadi berjaga-jaga dan lakukan riset anda sendiri. Sesuatu yang alami akan selalu baik untuk kesehatan daripada produk - produk olahan. Sangat menyenangkan kalau melihat iklan makanan yang alami daripada dibombardir dengan minuman bersoda, makanan ringan kemasan dan sereal.
EmoticonEmoticon