Apa Itu Franchise? Pengertian Bisnis Franchise, Contoh, dan Cara Kerjanya



Bisnis franchise atau waralaba adalah jenis bisnis di mana pemilik bisnis atau franchisor memberikan hak kepada pihak lain atau franchisee untuk menggunakan merek dagang, sistem operasi, dan bahan baku yang sudah teruji dalam menjalankan bisnis yang sama. Franchisee membayar biaya kepada franchisor untuk hak tersebut, dan biasanya juga membayar royalti dan fee untuk mendapatkan dukungan dari franchisor dalam hal pengadaan bahan baku, pelatihan, marketing, dan dukungan teknis lainnya.

Contoh bisnis franchise yang sukses di Indonesia antara lain adalah franchise kuliner seperti franchise McDonald's, franchise KFC, franchise Pizza Hut, franchise J.CO Donuts, dan franchise Indomie Goreng. Selain itu, ada juga franchise retail seperti franchise 7-Eleven, franchise Circle K, franchise AlfaMart, dan franchise Guardian.


Cara kerja bisnis franchise adalah sebagai berikut:

1. Pemilik bisnis atau franchisor menyusun konsep bisnis yang teruji dan sukses.

2. Pemilik bisnis mengembangkan merek dagang, sistem operasi, dan bahan baku yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.

3. Pemilik bisnis mencari pihak yang berminat untuk bergabung dengan bisnisnya sebagai franchisee.

4. Pemilik bisnis membuat perjanjian franchise yang jelas dan memberikan hak kepada franchisee untuk menggunakan merek dagang, sistem operasi, dan bahan baku yang sudah teruji.

5. Franchisee membayar biaya untuk mendapatkan hak tersebut, dan biasanya juga membayar royalti dan fee untuk mendapatkan dukungan dari franchisor dalam hal pengadaan bahan baku, pelatihan, marketing, dan dukungan teknis lainnya.

6. Franchisee membuka bisnis dengan mengikuti sistem operasi dan standar yang sudah ditetapkan oleh franchisor.

7. Franchisee  menjalankan bisnis dengan memperhatikan kualitas produk dan pelayanan yang ditetapkan oleh franchisor.

8. Franchisee memasarkan produk dengan menggunakan strategi marketing yang ditetapkan oleh franchisor.

9. Franchisor memberikan dukungan teknis dan pelatihan kepada franchisee untuk membantu menjalankan bisnis dengan baik.

10. Franchisor melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja franchisee untuk memastikan bahwa standar kualitas dan operasi yang ditetapkan tetap terjaga.


Keuntungan memiliki bisnis franchise adalah memperoleh hak untuk menggunakan merek dagang, sistem operasi, dan bahan baku yang sudah teruji, sehingga dapat mempercepat proses pengembangan bisnis. Selain itu, memiliki bisnis franchise juga memberikan manfaat berupa dukungan dari franchisor dalam hal pengadaan bahan baku, pelatihan, marketing, dan dukungan teknis lainnya. Hal ini memungkinkan franchisee untuk memulai bisnis dengan lebih mudah dan terhindar dari banyak kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula.

Selain itu, memiliki bisnis franchise juga memungkinkan franchisee untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada memiliki bisnis yang sama secara independen. Hal ini karena merek dagang yang sudah dikenal dan sistem operasi yang teruji telah memperoleh kepercayaan konsumen dan memiliki pangsa pasar yang luas.

Namun, keuntungan memiliki bisnis franchise juga disertai dengan keterbatasan dalam mengembangkan bisnis. Franchisee harus mengikuti sistem operasi dan standar kualitas yang sudah ditetapkan oleh franchisor, sehingga kurang fleksibel dalam mengambil keputusan dan melakukan inovasi. Selain itu, franchisee juga harus membayar royalti dan fee kepada franchisor secara berkala, sehingga menambah biaya operasional 


Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan bisnis franchise, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

1. Analisis pasar dan persaingan di daerah yang menjadi target bisnis. Pastikan bahwa bisnis franchise yang dipilih masih memiliki potensi pasar yang baik dan tidak terlalu banyak bersaing dengan bisnis serupa di daerah tersebut.

2. Pelajari konsep bisnis franchise yang dipilih dengan teliti, termasuk sistem operasi, merek dagang, bahan baku, dan dukungan dari franchisor. Pastikan bahwa konsep tersebut sudah teruji dan sukses di pasaran.

3. Periksa biaya yang harus dibayar kepada franchisor, termasuk biaya untuk mendapatkan hak menggunakan merek dagang dan sistem operasi, serta royalti dan fee untuk mendapatkan dukungan dari franchisor.

4. Tinjau kembali kontrak franchise dan pastikan bahwa semua persyaratan dan kewajiban sudah dijelaskan dengan jelas. Jangan ragu untuk bertanya kepada franchisor atau advokat untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut jika diperlukan.

5. Pastikan bahwa franchisor memberikan dukungan teknis dan pelatihan yang memadai untuk membantu franchisee menjalankan bisnis dengan baik.

6. Evaluasi kembali proyeksi keuntungan dan waktu yang dibutuhkan untuk balik modal. Pastikan bahwa investasi yang dikeluarkan untuk bergabung dengan bisnis franchise tidak terlalu besar dan dapat kembali dalam waktu yang relatif singkat.


Contoh bisnis franchise yang sukses di Indonesia dalam bidang kuliner antara lain franchise Bakmi GM, franchise Bebek Tepi Sawah, franchise Cizz, franchise Mie Ayam Acing, dan franchise Pecel Lele Lela. Franchise kuliner tersebut memiliki modal yang relatif kecil dan cepat balik modal karena memiliki produk yang terkenal dan memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia.

Dalam bisnis franchise, franchisor dan franchisee harus menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Franchisor harus memberikan dukungan teknis dan pelatihan yang memadai kepada franchisee, serta memastikan bahwa standar kualitas dan operasi yang ditetapkan tetap terjaga. Sedangkan franchisee harus menjalankan bisnis dengan memperhatikan kualitas produk dan pelayanan yang ditetapkan oleh franchisor, serta memasarkan produk dengan menggunakan strategi marketing yang ditetapkan oleh franchisor.

Dalam kesimpulan, bisnis franchise adalah jenis bisnis di mana pemilik bisnis atau franchisor memberikan hak kepada pihak lain atau franchisee untuk menggunakan merek dagang, sistem operasi, dan bahan baku yang sudah teruji dalam menjalankan bisnis yang sama. Contoh bisnis franchise yang sukses di Indonesia antara lain adalah franchise kuliner dan retail. Cara kerja bisnis franchise melibatkan perjanjian franchise yang jelas antara franchisor dan franchisee, serta dukungan teknis dan pelatihan dari franchisor kepada franchisee. Meskipun memiliki keuntungan dalam mempercepat pengembangan bisnis, memiliki bisnis franchise juga memiliki keterbatasan dalam mengembangkan bisnis dan harus memperhatikan biaya operasional yang lebih tinggi daripada bisnis independen.


Baca Juga
idn 28.2.23


EmoticonEmoticon