Apa Itu Pivot Point? Pengertian, Rumus, Strategi dan Cara Menghitung Pivot Point



Pivot Point merupakan salah satu indikator teknikal yang cukup populer di kalangan trader, baik itu trader forex, saham, maupun futures. Indikator ini sangat berguna dalam membantu trader untuk menentukan level support dan resistance pada chart harga, sehingga bisa membantu trader dalam menentukan posisi buy atau sell.

Pengertian Pivot Point

Pivot Point adalah sebuah level harga yang dihitung berdasarkan rata-rata dari harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan pada periode sebelumnya. Pivot Point ini kemudian digunakan untuk menentukan level support dan resistance pada periode berikutnya.
Pivot Point dapat dihitung pada periode apapun, namun umumnya digunakan pada timeframe harian (daily). Selain itu, Pivot Point juga dapat digunakan pada timeframe yang lebih kecil seperti hourly, atau yang lebih besar seperti weekly dan monthly.

Rumus Pivot Point

Rumus untuk menghitung Pivot Point adalah sebagai berikut:
Pivot Point = (Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 3

Selain Pivot Point, trader juga dapat menghitung level support dan resistance menggunakan rumus-rumus berikut:

Level Support Pertama = (2 x Pivot Point) - Harga Tertinggi

Level Support Kedua = Pivot Point - (Harga Tertinggi - Harga Terendah)

Level Resistance Pertama = (2 x Pivot Point) - Harga Terendah

Level Resistance Kedua = Pivot Point + (Harga Tertinggi - Harga Terendah)

Cara Menghitung Pivot Point

Untuk menghitung Pivot Point, trader harus terlebih dahulu mengetahui harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan pada periode sebelumnya. Misalnya, jika trader ingin menghitung Pivot Point pada timeframe harian, maka ia harus mengetahui harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan pada hari sebelumnya.

Setelah mengetahui harga-harga tersebut, trader dapat menghitung Pivot Point dengan menggunakan rumus di atas. Kemudian, trader dapat menghitung level support dan resistance menggunakan rumus-rumus yang sudah disebutkan sebelumnya.

Contoh Perhitungan Pivot Point

Misalnya pada hari sebelumnya, harga tertinggi adalah 1.1000, harga terendah adalah 1.0800, dan harga penutupan adalah 1.0900. Maka, Pivot Point dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Baca Juga

Pivot Point = (1.1000 + 1.0800 + 1.0900) / 3 = 1.0900

Selanjutnya, level support dan resistance dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus berikut:

Level Support Pertama = (2 x 1.0900) - 1.1000 = 1.0800

Level Support Kedua = 1.0900 - (1.1000 - 1.0800) = 1.0700

Level Resistance Pertama = (2 x 1.0900) - 1.0800 = 1.1000

Level Resistance Kedua = 1.0900 + (1.1000 - 1.0800) = 1.1100

 

Strategi Menggunakan Pivot Point

Setelah mengetahui cara menghitung Pivot Point, trader dapat menggunakan indikator ini untuk membantu dalam pengambilan keputusan trading. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan dengan Pivot Point:

1. Menggunakan level support dan resistance sebagai target profit dan stop loss

Level support dan resistance yang dihasilkan dari perhitungan Pivot Point dapat digunakan sebagai target profit dan stop loss. Jika trader mengambil posisi buy, maka level support dapat digunakan sebagai level stop loss, sedangkan level resistance dapat digunakan sebagai level target profit. Sebaliknya, jika trader mengambil posisi sell, maka level resistance dapat digunakan sebagai level stop loss, sedangkan level support dapat digunakan sebagai level target profit.

2. Menggunakan konfirmasi dari price action

Trader dapat mengambil posisi buy atau sell hanya jika terdapat konfirmasi dari price action pada level support atau resistance yang dihasilkan dari Pivot Point. Misalnya, jika harga mencapai level resistance dan terdapat sinyal bearish dari price action seperti pola candlestick atau indikator teknikal lainnya, maka trader dapat mengambil posisi sell.

3. Menggunakan Pivot Point pada time frame yang berbeda

Trader dapat mengombinasikan penggunaan Pivot Point pada time frame yang berbeda untuk memperoleh konfirmasi yang lebih kuat. Misalnya, jika trader menggunakan Pivot Point pada time frame daily, ia juga dapat menggunakan Pivot Point pada time frame hourly untuk memperoleh konfirmasi yang lebih detail.

4. Menggunakan Pivot Point dalam kombinasi dengan indikator teknikal lainnya

Trader dapat menggunakan Pivot Point dalam kombinasi dengan indikator teknikal lainnya seperti Moving Average, MACD, atau RSI untuk memperoleh konfirmasi yang lebih kuat. Misalnya, jika harga berada di atas Pivot Point dan juga di atas garis Moving Average, maka trader dapat mengambil posisi buy.

Kesimpulan

Pivot Point adalah sebuah indikator teknikal yang dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance pada chart harga. Pivot Point dapat dihitung dengan menggunakan rumus tertentu berdasarkan harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan pada periode sebelumnya. Trader dapat menggunakan Pivot Point untuk membantu dalam pengambilan keputusan trading, seperti menentukan target profit dan stop loss, mengambil posisi hanya jika terdapat konfirmasi dari price action, mengombinasikan penggunaan Pivot Point pada time frame yang berbeda, atau menggunakan Pivot Point dalam kombinasi dengan indikator teknikal lainnya. Namun, seperti halnya dengan indikator teknikal lainnya, Pivot Point juga memiliki keterbatasan dan tidak dapat diandalkan secara mutlak dalam pengambilan keputusan trading. Oleh karena itu, trader perlu melakukan analisis yang lebih komprehensif dan mengombinasikan penggunaan Pivot Point dengan analisis fundamental dan sentimen pasar untuk memperoleh konfirmasi yang lebih kuat.

idn 9.3.23


EmoticonEmoticon